This site uses cookie, to continue browsing this site means you agree to our cookie policy Find out more here. Use Latest Chrome version for the best experience.
Kita pasti sering mendengar pengakuan dari orang-orang sukses dan terkenal terkait keberhasilan yang telah dicapai. Umumnya, sebagian besar dari mereka mengatakan untuk mencapai keberhasilan karir maupun kesuksesan dalam kesejahteraan dan ekonomi, tidaklah cukup hanya mengandalkan keahlian umum (hard skill) saja.
Dibutuhkan juga kemampuan yang tak terlihat atau biasa disebut sebagai soft skill yang punya peranan cukup besar dalam menggapai keberhasilan itu. Soft skill yang kerap disebut sebagai kecerdasan emosional itu bahkan lebih besar perannya.
Hard skills atau keahlian umum bisa diasah dengan cara belajar atau menjalankannya secara terus menerus hingga mahir. Begitu pula dengan soft skill.
Namun, berbeda dengan soft skill, untuk memiliki hard skill yang mumpuni, seseorang bisa memilih bidang yang disukainya atau setidaknya sesuai dengan bakat dan kemampuan dasarnya.
Baca juga : Apa Itu Soft Skill, Dan Bagaimana Melatihnya
Untuk mengetahui tingkat penguasaan hard skill seseorang juga bisa dilihat dari hasil pengujian lembaga-lembaga berwenang, misalnya lembaga sekolah atau kursus.
Sedangkan kemampuan soft skill lebih sulit diukur, namun sangat bisa dirasakan. Karena soft skill wujudnya bisa berupa kemampuan bergaul seseorang, kemampuan dalam berbicara di depan umum, keramahan seseorang, kemampuan dalam memimpin orang lain, kewibawaan dalam memecah persoalan, dan kecepatan dalam mengambil keputusan, dan lain-lain yang bersifat tidak nyata tetapi bisa dirasa.Soft skill inilah yang menjadikan seseorang mampu mengelola dan mengoptimalkan kecerdasan atau kepintaran dan kerja keras secara efektif.
Berbagai literatur tentang psikologi dan kepemimpinan menyebut Soft skill merupakan perilaku personal dan interpersonal yang membantu untuk mengembangkan kinerja seseorang.
Baca juga : Tips Membuat Tim Kerja Lebih Solid Dan Produktif
Orang yang memiliki soft skill yang tinggi juga terlihat dari kemampuannya yang tinggi dalam menggerakkan kerja secara tim.
Dia tidak hanya mampu memberikan contoh, tetapi juga menjadi penggerak dinamika tim, serta memberikan dorongan agar tim tetap solid dan bergerak mencapai hasil kerja terbaik.
Lantas, apakah soft skill bisa dipelajari atau bisa ditumbuhkan pada diri seseorang? Jawabannya sangat bisa, asalkan seseorang mau melatih dan membiasakan diri.
Tetapi yang perlu diingat, proses pembelajaran soft skill tidak bisa hanya melalui buku atau teks book melainkan juga harus sering dipraktekkan, misalnya di lingkungan pekerjaan.
Meski, tidak semua perusahaan atau lembaga tempat seseorang bekerja memiliki budaya dan sistem seperti ini, hanya perusahaan dengan budaya dan sistem yang sudah benar-benar baik yang bisa menerapkannya.
Baca juga : Kegiatan Produktif Yang Bisa Dilakukan Sambil Menunggu Panggilan Kerja
Itulah beberapa informasi tentang perbedaan hard skill dan soft skill yang berperan penting dalam peningkatan karir seseorang. Setelah mengetahui tipsnya, sekarang saatnya untuk mencari lowongan kerja di perusahaan ternama, seperti PT Serasi Autoraya atau SERA.
SERA merupakan perusahaan transportasi dan logistik terbesar di Indonesia yang sudah berdiri sejak 22 Maret 1990. Perusahaan yang bernaung di bawah Grup Astra ini, rutin melakukan perekrutan karyawan untuk mengisi formasi atau posisi-posisi tertentu.
Hingga saat ini, SERA masih terus memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menduduki sejumlah posisi di perusahaan-perusahaan yang berada di bawah payung bisnisnya.