SERA
SERA
SERA
SERA
SERA
SERA

10 Tren Logistik Tahun 2025

Industri logistik berkembang pesat berkat inovasi teknologi. Di beberapa negara misalnya, mulai adanya gudang pintar hingga pengiriman dengan drone. Perubahan yang terjadi bukancuma meningkatkan efisiensi, tapi juga mengubah strategi bisnis.

Menyambut tahun 2025 ini, tren industri logistik juga terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin terintegrasi ke dalam proses bisnis. Apa saja? Berikut 10 tren yang membentuk masa depan logistik dirangkum dari situs Startus Insights.

Internet of Things (IoT)

IoT menghubungkan berbagai perangkat fisik, memungkinkan pelacakan dan pemantauan barang secara real-time. Hal ini meningkatkan visibilitas rantai pasok dan efisiensi pengelolaan inventaris.

Misalnya, IoT memfasilitasi pemantauan suhu dan kelembaban untuk kargo sensitif, memastikan kualitas produk dan kepatuhan terhadap standar peraturan selama transit.

Bayangkan sebuah lemari pendingin cerdas yang dapat memantau suhu produk makanan segar selama pengiriman, memastikan kualitas tetap terjaga.

Baca: Sektor Industri yang Butuh Layanan Trucking dan Ekspedisi

Salah satu pengembangan IoT ini dilakukan Perusahaan Startup asal UEA, Fleetroot yang menawarkan platform IoT untuk perusahaan dalam mengontrol dan mengelola armada.

Fleetroot juga menawarkan solusi manajemen bahan bakar dengan laporan konsumsi dan pemborosan bahan bakar. Platform ini membantu memantau kinerja kendaraan dan mengirimkan peringatan penting ke sistem dengan sensor dan perangkat yang dipasang pada kendaraan.

Kecerdasan Buatan (AI)

AI mampu mengubah cara perusahaan mengelola logistik dengan memungkinkan prediksi permintaan yang lebih akurat, optimasi rute, dan pengambilan keputusan yang lebih baik. Misalnya, memprediksi kapan suatu produk akan habis dan secara otomatis memesan penggantian.

Selain itu bisa juga dimanfaatkan untuk mengoptimalkan perencanaan rute dan konsolidasi muatan. Hal ini mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi karbon serta meningkatkan upaya keberlanjutan secara keseluruhan.

Startup asal Selandia Baru, Insite, membuat solusi perangkat lunak berbasis AI untuk prediksi harga, peramalan permintaan, dan optimalisasi aliran serta proses, untuk industri barang konsumsi (CPG) dan ritel.

Robotika

Robot semakin banyak digunakan dalam gudang dan pusat distribusi untuk tugas-tugas seperti pengambilan barang, pengemasan, dan pengiriman. Cara ini sangat bisa meningkatkan efisiensi, mengurangi kesalahan manusia, dan memungkinkan operasi 24/7.

Misalnya Startup Irlandia, Manna yang menawarkan pengiriman drone sebagai layanan kepada restoran untuk mengantarkan pesanan. Drone Manna mampu terbang pada ketinggian 80 meter dengan kecepatan 80 km per jam.

Baca juga: Trucking: Mengenal Jenis dan Perannya dalam Sektor Logistik

Pengiriman barang dengan drone juga jadi solusi masalah kemacetan lalu lintas, dengan kemampuannya menjangkau area terpencil, sehingga mengurangi waktu dan biaya pengiriman.

Last Mile Delivery

Pengiriman barang akhir jadi lebih efisien dengan adanya drone, robot pengiriman, dan pusat pemenuhan mikro. Teknologi ini memungkinkan pengiriman yang lebih cepat dan fleksibel, terutama di perkotaan.

Otomatisasi Gudang

Gudang semakin canggih dengan penggunaan robot, sistem penyimpanan otomatis, dan perangkat lunak yang terintegrasi. Otomatisasi bisa meningkatkan produktivitas, mengurangi kesalahan, dan memungkinkan pengelolaan inventaris yang lebih baik.

Blockchain

Teknologi blockchain memberikan transparansi dan keamanan yang lebih tinggi dalam rantai pasok. Sehingga setiap transaksi dan pergerakan barang dapat dilacak secara akurat, mengurangi risiko penipuan dan meningkatkan kepercayaan antara semua pihak yang terlibat.

Big Data dan Analitik

Data besar dan analitik memungkinkan perusahaan logistik untuk mengidentifikasi tren, mengoptimalkan operasi, dan membuat keputusan yang lebih baik.

Dengan menganalisis data dari berbagai sumber, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Cloud Computing

Teknologi ini memungkinkan perusahaan logistik mengakses dan berbagi data dengan lebih mudah, serta menjalankan aplikasi yang kompleks tanpa perlu investasi besar dalam infrastruktur IT.

Cloud computing juga memberikan fleksibilitas yang dibutuhkan perusahaan logistik untuk menggunakan layanan cloud, hingga menjalankan aplikasi yang kompleks untuk menunjang operasional bisnis.

Baca juga: Hal yang Sering Jadi Kendala Dalam Pengiriman Barang

Kendaraan Otonom

Kendaraan otonom, seperti truk tanpa pengemudi, akan mengubah cara barang diangkut jarak jauh. Kendaraan dapat beroperasi 24/7, mengurangi biaya tenaga kerja, dan meningkatkan keselamatan.

Logistik Elastis

Tren ini membuat perusahaan lebih bisa menyesuaikan kapasitas dengan cepat untuk memenuhi permintaan yang fluktuatif. Hal ini sangat penting dalam industri yang sangat kompetitif dan dinamis seperti sekarang.

Kemampuan untuk menyesuaikan kapasitas logistik sesuai dengan permintaan pasar yang fluktuatif juga akan menjadi kunci keberhasilan di masa depan.

Apa yang perlu Dilakukan?

  • Tetap update: Ikuti perkembangan teknologi terbaru di bidang logistik.

  • Berinvestasi dalam teknologi: Adopsi teknologi yang relevan untuk bisnis.

  • Fokus pada data: Manfaatkan data untuk membuat keputusan yang lebih baik.

  • Kolaborasi dengan mitra: Bekerja sama dengan perusahaan teknologi untuk mengembangkan solusi yang inovatif.

Dengan mengikuti tren yang terjadi, perusahaan logistik seharusnya dapat terus berkompetisi dan memberikan nilai tambah buat pelanggan.

Tren Logistik di Indonesia

Di Indonesia, sektor logistik juga sedang mengalami transformasi besar berkat digitalisasi. Meski belum sepenuhnya mengikuti tren global tadi, pemerintah terus berupaya mempercepat digitalisasi sektor logistik sebagai langkah strategis memperkuat daya saing dan pertumbuhan ekonomi.

Melalui Lembaga National Single Window (LNSW), sistem logistik Indonesia bertransformasi dari sistem manual ke sistem digital yang memfasilitasi proses ekspor-impor dan pengelolaan logistik yang lebih efisien.

Baca juga: Ini Pentingnya Warehouse dalam Bisnis Logistik

Serta, dengan penerapan National Logistic Ecosystem (NLE), masa depan logistik terlihat lebih cerah. Indonesia diprediksi akan menjadi pusat logistik di kawasan Asia Tenggara, yang tentu berdampak baik pada peluang bisnis yang lebih luas dan pertumbuhan ekonomi yang lebih jelas.

Digitalisasi sektor logistik adalah langkah maju yang sangat penting. Dengan NLE, Indonesia bisa membangun sistem logistik yang efisien, transparan, dan andal. Sebuah investasi jangka panjang yang akan memberi dampak positif pada ekonomi tanah air.

Salah satu perusahaan logistik profesional yang juga terus berkembang memanfaatkan teknologi digital adalah SELOG salah satu lini bisnis dari PT Serasi Autoraya (SERA) yang juga bagian dari Grup Astra.

Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, SELOG hadir menawarkan berbagai kebutuhan jasa logistik yang komprehensif dan end to end. Mulai dari Trucking, Shipping Services, Freight Forwarding,  Warehousing, serta Project Cargo.

Layanan SELOG didukung penggunaan teknologi digital terkini yang tidak hanya memudahkan, tetapi juga efektif dan efisien bagi bisnis, salah satunya dengan teknologi Astra Fleet Management Solution (AstraFMS) dan Warehouse Management System (WMS).

Kedua teknologi itu memudahkan pelaku bisnis memantau kendaraan pengiriman secara real-time untuk memastikan keamanan kendaraan dan pengemudi. Serta mengoptimalkan proses penerimaan barang, penyimpanan, manajemen stok, pengambilan, pengemasan, dan pengiriman barang.

Informasi lebih lanjut tentang profil dan layanan SELOG, kamu bisa mengunjungi website resmi SELOG www.selog.astra.co.id

95
Tags
SELOG