Etika Kerja yang Bisa Bikin Karir Moncer

Apa itu Etika Kerja?

Etika kerja jadi salah satu faktor penting yang menjadi pedoman, nilai, dan aturan karyawan dalam menjalani aktivitasnya. Cakupannya cukup luas, mulai dari ketentuan berpakaian, bersikap, penyelesaian tugas hingga hal-hal lain yang boleh dan tidak boleh dilakukan di tempat kerja.

Berdasarkan definisinya, etika kerja adalah cara untuk menjaga standar nilai moral yang tepat di tempat kerja, mencakup unsur-unsur seperti integritas, tanggung jawab, kualitas tinggi, disiplin, kerendahan hati, serta kerja sama tim.

Saat diterapkan dengan baik, etika kerja juga bisa menjadi dasar bagi perusahaan untuk membangun hubungan yang kuat dengan pelanggannya. Bahkan ada sejumlah perusahaan yang menjadikan etika kerja mereka sebagai poin pemasaran.

Bagi karyawan, penerapan etika kerja bisa berdampak langsung pada citra positif dirinya. Yang bukan tidak mungkin akan berdampak juga pada peningkatan karirnya di masa mendatang.

Baca juga: Pentingnya Membangun Support System di Dunia Kerja

Umumnya, etika kerja memang tidak tertulis atau terpampang layaknya sebuah peraturan yang wajib ditaati. Hanya saja, keberadaanya jelas diakui dan di normalisasi untuk menjaga citra diri dan identitas perusahaan. Berikut beberapa etika kerja yang mesti di perhatikan di dunia kerja.

10 Etika Kerja yang Mesti Diperhatikan

Menjaga Penampilan 

Perhatikan penampilan saat berada di lingkungan tempat bekerja, dengan mengikuti standar dan aturan berpakaian yang ada. Kalau kantor kamu tipe perusahaan formal, maka gunakan pakaian formal seperti celana kain, kemeja, dasi, serta juga jas.

Tapi kalau kantor kamu merupakan startup atau perusahaan kreatif, kamu bisa memakai outfit informal seperti celana jeans, kaos, sweater, atau model lainnya. Perhatikan penampilan agar bisa menyesuaikan diri dengan budaya kantor dan menjunjung citra profesional.

Jaga Kerapian

Perhatikan kerapian diri dan ruang kerja. Nggak cuma pakaian, karyawan yang baik juga tentu juga sangat memperhatikan ruang kerjanya.  Jangan biarkan meja kerja berantakan nggak karuan. Tata meja kerja sebelum dan setelah bekerja.

Jangan sampai kamu meninggalkan kantor dengan meja yang masih berantakan dengan tumpukan dokumen dan sisa-sisa pekerjaan yang belum terselesaikan.

Baca juga: Ciri Perusahaan dengan Budaya Kerja yang Baik

Hormati Semua Orang 

Ada banyak bentuk penghormatan yang bisa kamu lakukan, misalnya dengan tidak mengganggu rekan kerja yang sedang sibuk. Serta jangan pernah menganggap remeh siapa pun. Rasa hormat pada rekan kerja akan membawa banyak manfaat.

Jauhkan Urusan Pribadi 

Jangan mencampuri urusan pekerjaan dengan kehidupan pribadi. Caranya adalah dengan tidak memikirkan kehidupan atau masalah pribadi saat bekerja.

Selama jam kerja, cobalah untuk fokus pada pekerjaan dan jangan menceritakan masalah pribadi yang jelas nggak ada kaitannya dengan pekerjaan. Begitupun sebaliknya, jangan terlalu mencampuri urusan pribadi rekan kerja.

Bertanggung Jawab

Salah satu contohnya adalah menyelesaikan pekerjaan atau project dengan sebaik-baiknya, terlepas dari apapun hasilnya nanti. Kalau hasilnya kurang bagus, jangan mencari alasan dan segera perbaiki agar bisa lebih baik.

Punya Kepedulian

Bentuk kepedulian bisa dilakukan dari hal kecil, seperti mematikan peralatan kantor yang sudah tidak digunakan. Kamu juga bisa memberi dukungan moral kepada rekan kerja yang sedang mengalami masalah.

Jangan Memotong Pembicaraan

Saat melakukan percakapan, simak dan tunggu rekan kerja menyampaikan gagasannya. Jangan memotong pembicaraannya, karena itu menunjukan kesombongan kamu tidak menghargai apa yang disampaikannya.

Kalau tidak setuju dengan pendapatnya, dengar dan tunggu dulu sampai dia selesai berbicara. Setelah itu, kamu bisa memberikan tanggapan dengan alasan yang lebih akurat, dan tentu saja jangan ada tendensi untuk menyerang secara personal.

Baca juga: Tips Anti Mati Gaya di Hari Pertama Kerja

Datang Tepat Waktu

Nggak bisa dipungkiri, kemampuan manajemen waktu membawa banyak manfaat untuk peningkatan karir. Kalau kamu sering datang terlambat, kamu akan terlihat kurang profesional dan tidak menghormati aturan perusahaan.

Selalu rencanakan untuk datang lebih awal sehingga kalau ada hal tak terduga di jalan, tidak membuat kamu telat datang ke kantor. Tapi kalau memang tidak memungkinkan untuk datang tepat waktu, kabari atasan atau rekan kerja, jangan seperti orang hilang bak ditelan bumi.

Fleksibel

Terkadang ada pekerjaan atau proyek yang membuat kamu harus bekerja lebih ekstra atau membantu pekerjaan di luar job desc kamu. Jangan langsung menolak, tapi cobalah untuk lebih fleksibel apalalgi kalau itu memang suatu pekerjaan mendesak.

Tetap bersikap profesional dan tunjukan kalau kamu memang punya motivasi yang tinggi dengan menyelesaikan setiap tugas dan tanggung jawab yang diberikan.

Jangan Keseringan Main Ponsel

Bermain handphone terus-terusan bisa memberi kesan kalau kamu tidak mau bersosialisasi dengan rekan kerja. Apalagi saat sedang rapat atau diskusi dengan rekan kerja.

Hal itu jelas memberi kesan negatif yang membuat orang-orang beranggapan kalau kamu tidak fokus dengan sesi tersebut. Jadi gunakan ponsel seperlunya aja.

Itulah 10 contoh etika kerja yang mesti diperhatikan agar tetap terlihat berkelas dan profesional. Tapi, seperti peribahasa “air laut tidak ada yang menggarami” etika kerja hanya bisa diterapkan di perusahaan dengan budaya kerja yang positif.

Baca juga: Prediksi Profesi Paling Banyak Dicari Tahun 2025

Makanya, saat melamar kerja, penting untuk mempelajari profil perusahaan untuk mengetahui budaya kerja dan prospek karirnya. Pilih perusahaan yang punya reputasi dan kredibilitas baik di bidangnya, seperti PT Serasi Autoraya atau SERA.

SERA merupakan salah satu perusahaan transportasi dan logistik terbesar di Indonesia yang sudah beroperasi sejak 22 Maret 1990. Perusahaan yang bernaung di bawah Grup Astra ini, rutin melakukan perekrutan karyawan untuk mengisi formasi atau posisi-posisi tertentu.

Hingga saat ini, SERA masih terus memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menduduki sejumlah posisi di perusahaan-perusahaan yang berada di bawah payung bisnisnya.