This site uses cookie, to continue browsing this site means you agree to our cookie policy Find out more here. Use Latest Chrome version for the best experience.
Kantor atau tempat kerja merupakan lokasi yang mempertemukan banyak orang dari berbagai latar belakang dan kebiasaan. Kamu pasti akan menemukan beragam kebiasaan buruk di tempat kerja, mulai dari bergosip, menunda pekerjaan, kurang tepat waktu dan kebiasaan buruk lain.
Perilaku negatif ini tidak serta merta membuat seorang karyawan menjadi buruk, tetapi berpotensi mengganggu produktivitas kerja. Sebagai karyawan, perilaku tersebut tentunya berdampak buruk pada dirinya dan bahkan bisa merugikan kantor juga.
Satu kebiasaan buruk memang nggak mungkin membuat seseorang dikeluarkan alias dipecat dari perusahaan, tetapi jika berlangsung terus menerus maka efek kumulatif dari kebiasaan buruk tersebut dari waktu ke waktu dapat merugikan.
Selain itu, kebiasaan buruk dapat menyebabkan kamu kurang disukai dan akhirnya dikucilkan di kantor. Hal ini dapat mempengaruhi segalanya, mulai dari evaluasi kinerja hingga kemampuan dalam melakukan pekerjaan.
Baca juga: Self Reward Nggak Harus Keluar Biaya, Ini Contohnya
Maka, sangat penting untuk memahami apa saja kebiasaan buruk yang mungkin tanpa disadari kerap dilakukan oleh kamu atau teman kamu.
Kebiasaan menunda pekerjaan bisa sangat merugikan dalam lingkungan kerja. Dampaknya nggak hanya mempengaruhi kamu, tetapi juga mempengaruhi rekan kerja karena mereka harus menunggu kamu untuk menyelesaikannya.
Cara agar tidak lagi menunda pekerjaan adalah dengan memecah proyek atau pekerjaan menjadi beberapa bagian yang lebih kecil. Dengan demikian kamu nggak akan merasa terlalu berat menjalaninya.
Komunikasi yang tepat sangat diperlukan agar rekan kerja dapat terus bekerja sama untuk mencapai tujuan dan menciptakan lingkungan kerja yang kohesif. Pada akhirnya, komunikasi yang tepat bisa bermanfaat bagi semua orang.
Untuk memastikan kamu melakukan komunikasi secara benar, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Mulai dari mendengarkan orang lain secara lebih aktif, merespon email, membalas panggilan telepon, dan terbuka untuk mendiskusikan berbagai pendapat maupun ide baru.
Baca juga: Cara Menentukan Gaji Ideal Saat Negosiasi Gaji
Kebiasaan tidak teratur atau disorganisasi dapat menyebabkan tenggat waktu yang tidak tercapai sesuai target. Pekerjaan memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan. Untuk mengatasi hal ini, buat sistem yang sesuai dengan kebutuhan kamu.
Misalnya dengan menandai kalender, memanfaatkan lemari arsip, mengatur file komputer ke dalam folder tertentu, membersihkan meja yang berantakan dan mengumpulkan apa yang dibutuhkan untuk rapat.
Ada beberapa sebab orang datang terlambat. Mulai dari kemacetan saat dalam perjalanan ke kantor, melupakan jadwal rapat, atau telat bangun tidur.
Keadaan ini dapat terjadi kepada siapa pun, bahkan pada karyawan teladan sekali pun. Tetapi, keterlambatan yang terlalu sering dianggap sebagai sikap yang nggak profesional. Agar bisa tepat waktu, kamu harus membangun kebiasaan untuk mengatur waktu lebih dini.
Seberapa banyak pun ilmu atau pengalaman yang dimiliki, selalu ada hal atau kejadian yang menjadi pelajaran baru. Atasan atau rekan kerja terkadang memberikan kritik terhadap pekerjaan kamu. Terima dan hargai kritik tersebut.
Kalau kamu nggak menerima dan menghargainya, sama saja dengan menutup peluang untuk maju. Umpan balik dari atasan atau rekan tersebut merupakan modal untuk meningkatkan kinerja.
Baca juga: HSE Officer: Tanggung Jawab dan Skill yang Dibutuhkan
Istirahat yang terlalu lama atau banyak dapat mengurangi jam kerja yang sebenarnya. Kalau pun atasan memberi izin untuk beristirahat dengan waktu yang panjang, sebaiknya jaga agar tidak terlalu berlebihan.
Nah, kalau selama ini kamu terlalu sering beristirahat, cari tahu penyebabnya. Jika kamu tidak bisa fokus pada pekerjaan dalam waktu yang lama, pertimbangkan untuk mengubah tempat kerja di kantor.
Seberapa buruk situasi di tempat kerja, usahakan untuk tetap profesional dengan semaksimal mungkin. Dengan mempertahankan sikap profesional, kamu akan mendapat manfaat berupa hubungan yang positif dengan rekan kerja, peningkatan motivasi dan produktivitas, serta kepuasan kerja yang lebih baik.
Sikap buruk biasanya berasal dari stres atau rasa tidak bahagia, tetapi untuk tetap bisa mengendalikan dan memperbaikinya. Coba identifikasi penyebab sikap buruk tersebut dan kemudian berusaha untuk mencari solusi dari penyebab tersebut.
Itulah beberapa kebiasaan buruk di tempat kerja yang perlu kamu hindari agar tidak mengganggu produktivitas kerja. Untuk mendapatkan kenyamanan kerja, sangat penting untuk memilih perusahaan yang memiliki suasana kerja yang kondusif.
Baca juga: Curi Perhatian HRD Saat Interview Kerja Pakai Cara Ini
Makanya saat mencari lowongan kerja, pastikan perusahaan yang dituju punya budaya kerja yang positif dan memiliki prospek karir yang jelas. Pilih perusahaan yang punya reputasi dan kredibilitas baik di bidangnya, seperti PT Serasi Autoraya atau SERA.
SERA merupakan salah satu perusahaan transportasi dan logistik terbesar di Indonesia yang sudah beroperasi sejak 22 Maret 1990. Perusahaan yang bernaung di bawah Grup Astra ini, rutin melakukan perekrutan karyawan untuk mengisi formasi atau posisi-posisi tertentu.
Hingga saat ini, SERA masih terus memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menduduki sejumlah posisi di perusahaan-perusahaan yang berada di bawah payung bisnisnya.
Informasi lebih jelas tentang lowongan kerja SERA, bisa dilihat di situs resmi www.sera.astra.co.id atau bisa juga mengunjungi tautan berikut https://career.sera.astra.co.id/.
Jangan lupa juga follow media sosial SERA di instagram @serasiautoraya dan Linkedin Serasi Autoraya untuk mendapatkan info tentang tips karir dan lowongan kerja terbaru.