3 Fakta Pelabuhan Patimban, Pelabuhan Terbesar di Indonesia

Untuk meningkatkan daya saing logistik nasional yang dapat mendukung terwujudnya visi Indonesia Emas 2045, Pemerintah membangun pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat yang diprediksi bakal jadi pelabuhan terbesar Indonesia. Proyek ini sudah dimulai sejak 2018 lalu dan diharapkan rampung pada 2027 mendatang.

Pelabuhan Patimban dibangun diatas lahan seluas 654 hektar dengan total nilai investasi mencapai Rp. 43,221 triliun. Setelah pembangunannya rampung pada 2027, pelabuhan ini punya kapasitas terminal peti kemas bisa mencapai 7,5 juta TEUs, serta terminal kendaraan yang bisa menampung 600 ribu kendaraan CBU.

Pelabuhan ini tidak dibuat untuk bersaing dengan Pelabuhan Tanjung Priok. Justru keduanya akan saling berkolaborasi menjadi hub baru untuk meningkatkan indeks logistik nasional dan memiliki daya saing di Asia Tenggara.

Walau belum sepenuhnya rampung, Pelabuhan Patimban sudah beroperasi sebagian. Sudah banyak pabrikan mobil yang menggunakan pelabuhan ini untuk ekspor maupun impor. Diantaranya Hyundai, Mitsubishi, Daihatsu, serta Toyota.

Baca juga: Begini Cara Menghitung Muatan Saat Kirim Barang

Di pembangunan fase 1 ini, pelabuhan Patimban sudah mulai beroperasi dengan kapasitas peti kemas 250 ribu TEUs, dan kapasitas terminal kendaraan 218 ribu CBU.

Keunggulan Pelabuhan Patimban

Sebagai pelabuhan modern yang jadi layanan rantai pasokan terintegrasi, Pelabuhan Patimban punya beberapa keunggulan. Diantaranya sebagai berikut.

• Bisa menjadi fasilitas distribusi barang bukan saja untuk lingkup nasional tetapi juga berorientasi ekspor. Ini didukung oleh kedalaman air pada alur pelabuhan yang mencapai 10 meter memungkinkan kapal-kapal besar berbobot hingga 35.000 DWT bisa bersandar di sini.

• Secara kawasan sangat terintegrasi mengingat hinterland (daerah industri pendukung) sudah mumpuni dan banyak yang berada di kawasan Jawa Barat. Akses menuju pelabuhan pun lebih efisien dengan adanya jalan tol dan jalur kereta api yang langsung menuju pelabuhan. 

• Dapat berkolaborasi dengan pelabuhan Tanjung Priok Jakarta mengingat 60 persen kegiatan ekspor yang melalui Tanjung Priok saat ini adalah dari hinterland Jawa barat dan sekitarnya. Pelabuhan Patimban bisa membantu mengurai kemacetan di Jakarta yang selama ini terimbas atas aktivitas truk logistik dari dan ke pelabuhan Tanjung Priok.

Fasilitas dan Rute

Pelabuhan ini juga dibekali dengan berbagai fasilitas untuk mendukung kegiatan bongkar muat. Seperti gedung administrasi atau perkantoran, areal reklamasi seluas 60 hektar, area dermaga peti kemas, lapangan penumpukan, dan dermaga kendaraan.

Kedepannya akan dikembangkan juga area pendukung (back up area) Pelabuhan Patimban seluas 350 hektar yang akan dibagi per zonasi untuk industri, pergudangan, kawasan pemerintahan, dan lain-lain.

Selain bongkar muat kendaraan, Pelabuhan Patimban juga melayani kegiatan tol laut dari Pelabuhan Patimban menuju Pelabuhan Kijang Riau dan Pelabuhan Lhokseumawe Aceh.

Sementara untuk rute pelayaran internasional, saat ini baru melayani rute Asia Tenggara, yakni dari Patimban ke Filipina, Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Baca juga: Beberapa Masalah yang Sering Muncul Dalam Industri Logistik

Salah satu contoh kegiatan di Pelabuhan Patimban adalah pengiriman 700 unit mobil dengan kapal Roro Serasi V milik PT Serasi Autoraya (SERA) menuju Pelabuhan Belawan Medan.

SERA sendiri merupakan anak perusahaan PT Astra International Tbk yang punya beberapa lini bisnis,  salah satunya SELOG perusahaan penyedia jasa logistik profesional dan berpengalaman di tanah air. 

SELOG hadir untuk melayani kebutuhan pelanggan akan jasa logistik end to end dengan layanan yang beragam, mulai dari Contract Logistics, Shipping Services, Shipping Agency, Freight Forwarding Warehouse and Yard Management, serta Courier Services.

Layanan SELOG juga didukung pengguna teknologi digital terkini yang tidak hanya memudahkan, tetapi juga efektif dan efisien bagi bisnis pelanggan.

Melalui Astra Fleet Management Solution (FMS), SELOG menyediakan solusi komprehensif dalam pengelolaan kendaraan dan transportasi di Indonesia dengan  berbasis teknologi informasi.