This site uses cookie, to continue browsing this site means you agree to our cookie policy Find out more here. Use Latest Chrome version for the best experience.
Tahun ini suasana Lebaran masih sama seperti tahun lalu, karena pandemi pemerintah mengeluarkan kembali larangan mudik bagi semua orang di Indonesia. Bahkan untuk bersilaturahmi ke rumah sanak saudara yang masih dalam satu kota saja tidak disarankan.
Lalu bagaimana mengatasi kebosanan liburan di rumah saja? Ada beberapa kegiatan yang bisa Anda lakukan dengan keluarga inti, salah satunya adalah berwisata di sekitar Jakarta. Wisata religi bisa jadi pilihan Anda di saat momen Lebaran sekarang, banyak tempat ikonik yang punya sejarah Islam yang kental di sekitaran Jakarta lho!
Selain untuk merayakan hari kemenangan, wisata religi menjadi kesempatan baik untuk menyegarkan iman sebelum kembali memasuki masa produktif bekerja. Apa saja tempat-tempat bernuansa religi yang bisa disambangi tanpa harus keluar kota, ini beberapa pilihannya.
Masjid Istiqlal
Bagi orang Jakarta ini adalah tempat ibadah yang cukup terkenal. Masjid terbesar di Indonesia ini dibangun pada 24 Agustus 1961 berkat gagasan Menteri Agama saat itu yaitu KH. Wahid Hasyim dan Anwar Tjokroaminoto. Dari sisi arsitektur, Masjid Istiqlal merupakan perpaduan antara desain Indonesia, Eropa, dan Timur Tengah yang dirancang oleh Frederich Silaban. Mampu menampung kurang lebih 200 ribu orang, tak heran masjid ini selalu ramai jika ada acara keagamaan seperti shalat Ied.
Jakarta Islamic Center
Berada di Jakarta Utara tepatnya di Kramat Tunggak yang tadinya bekas lokalisasi, sekarang berubah menjadi Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta aatu dikenal juga dengan Jakarta Islamic Center. Gedung ini merupakan karya dari Ahmad Noe-man, seorang arsitek yang juga mendesain Masjid At-Tin di Taman Mini Indonesia Indah. Di lokasi ini Anda bisa mengikuti berbagai seminar, ibadah salat bersama, dan berbagai program pemberdayaan kajian Islam.
Masjid Sunda Kelapa
Dibangun atas prakarsa Ir. Gustaf Abbas, Masjid Sunda Kelapa memiliki bentuk yang lebih fleksibel. Tidak seperti masjid pada umumnya yang memiliki kubah, simbol bulan bintang, dan bedug, Masjid Sunda Kelapa memiliki bentuk mirip perahu. Bentuk ini dipilih karena merupakan simbol pelabuhan Sunda Kelapa yang menjadi tempat saudagar Islam berdagang dan menyebarkan Islam. Masjid ini belokasi di Jl. Taman Sunda Kelapa No. 16, Menteng, Jakarta Pusat, Masjid Sunda Kelapa terbentang seluas 9.920 meter persegi dan mampu menampung 4.424 jemaah.
Masjid Luar Batang
Masjid Jami Keramat Luar Batang atau yang lebih dikenal sebagai Masjid Luar Batang berada di daerah Penjaringan, Jakarta Utara. Didirikan oleh seorang ulama yang dikenal sebagai Habib Husein pada abad ke-18, Masjid Luar Batang menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi pendirinya tersebut. Habib Husein adalah seorang ulama yang menentang Belanda masuk ke Indonesia dan konon pada masa hidupnya memiliki hubungan langsung dengan Nabi Muhammad SAW. Tak heran masjid ini sering didatangi peziarah dari berbagai tempat. Pemberian nama masjid juga sesuai dengan julukan Habib Husein, yaitu Habib Luar Batang, karena saat ia meninggal, tiga kali jenazahnya hilang dari kurung batang saat hendak digotong.
Masjid Agung Banten
Masjid Agung Banten merupakan salah satu bangunan bersejarah yang masuk ke dalam kategori cagar budaya. Berdiri sejak masa Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570), Masjid Agung Banten memiliki perpaduan nuansa Jawa kuno dan Tiongkok. Selain karena usia bangunannya yang sudah mencapai ratusan tahun, Masjid Agung Banten dulunya menjadi tempat menyimpan senjata saat zaman penjajahan Belanda. Menaranya yang setinggi 24 meter pun sempat dijadikan sebagai menara pengawas.
Jika memang Anda berencana untuk wisata religi, tidak ada salahnya menggunakan jasa sewa bus dari TRAC, terutama jika Anda memiliki keluarga inti yang cukup besar. Jangan khawatir dengan keamanan dan kenyamanan di saat pandemi ini, karena TRAC memiliki protokol ketat bagi masyarakat yang ingin menggunakan jasanya. TRAC memiliki SMART protocol dalam setiap penerapan operasionalnya.
SMART (Sanitized, Wear a Mask, Ready to Go) protocol sendiri merupakan protokol kesehatan yang dijalankan oleh TRAC yaitu Sanitize (mobil operasional sebelum dan sesudah digunakan akan didisinfecant terlebih dahulu), Wear a Mask (driver dan penumpang diwajibkan untuk menggunakan masker), dan Ready to Go (siap untuk melayani pelanggan).
TRAC selalu mengedepankan protokol kesehatan pada setiap layanan rental mobil demi memastikan kesehatan dan keselamatan penggunanya untuk menjaga mobilitas Anda dengan keselamatan sebagai prioritas melalui berbagai prosedur pencegahan persebaran COVID-19. Adapun langkah yang dilakukan TRAC melalui layanan rental mobil antara lain:
Mobil selalu dicuci dan dibersihkan dengan desinfektan sebelum dan sesudah digunakan
TRAC fokus pada kebersihan di seluruh proses operasional dan organisasi mengacu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Selalu menerapkan physical distancing saat berkendara sesuai dengan aturan yang berlaku.
Yuk, gunakan layanan rental mobil dan sewa bus TRAC. Caranya mudah, Anda bisa memesan layanan sewa mobil maupun sewa bus dengan menghubungi Customer Assistance Center melalui nomor 1500 009 atau melalui aplikasi TRAC to Go dari smartphone Anda.