SERA
SERA
SERA
SERA
SERA
SERA

SERA Meluncurkan Astra Fleet Management Solution

Jakarta – PT Serasi Autoraya (SERA) resmi meluncurkan Astra Fleet Management Solution (AstraFMS) pada Kamis (31/01) di Grand Hyatt, Jakarta Pusat. Acara peluncuran yang dihadiri oleh jajaran manajemen SERA ini turut mengundang para rekan media.

"Terima kasih kepada teman-teman media yang telah menyempatkan hadir ke acara peluncuran AstraFMS ini," sambut Presiden Direktur SERA Yosafat Siregar.

Dalam pidato pembukaannya, Yosafat menjelaskan sekilas mengenai sejarah AstraFMS yang telah dimulai pada 2014. Saat itu, SERA ingin mengembangkan layanan dan produk yang lebih dari sekadar sewa transportasi.

"Kami ingin membuat bisnis berdasarkan platform. Dulu kami belum mengerti (caranya). Tapi bersyukur setelah perjalanan yang penuh jatuh bangun, tanpa bergantung pada orang lain melainkan dari hasil karya putra-putri Astra sendiri, kami membuktikan bahwa masuk ke produk digital bukanlah mimpi," lanjut Yosafat.

Melalui acara tersebut, kata dia, SERA ingin semaksimal mungkin melakukan sosialisasi. "Kami bangun awareness, kami juga ingin masyarakat dan pengguna transportasi bisa terbantu dengan AstraFMS."

Setelah pidato sambutan, acara dilanjutkan dengan perkenalan tentang AstraFMS oleh Direktur SERA Hadi Winarto. Menurut dia, AstraFMS lahir sebagai jawaban atas permasalahan yang dialami oleh pelanggan SERA Group selama ini, terutama dari lini bisnis TRAC dan SELOG.

Hadi menceritakan contoh kasus yang pernah terjadi. Sebuah perusahaan memiliki 3.000 truk dan 4.000 pengemudi untuk mengantarkan berbagai produk kebutuhan konsumennya.

"Lalu, saya tanya sama mereka (pemilik bisnis) apa kendalanya? Berapa lama down time truk? Berapa banyak rute yang efisien dan tidak? Apakah biaya lemburan pengemudi sudah benar? Berapa field cost yang harus dibayar dan apakah sudah tepat?" ujar Hadi mengisahkan.

Secara mengejutkan, lanjut dia, para pebinis itu tidak mengetahui jawaban dari semua pertanyaan tersebut. Bagi mereka, yang paling penting adalah produk bisa sampai ke tangan konsumen.

"Ketika saya tanya lagi apakah mereka punya estimasi waktu sampai, mereka menjawab 'tidak'. Dengan segala permasalahan ini, mereka merasa bisnisnya berjalan baik-baik saja asal produk sampai ke tujuan," ucap Hadi.

Contoh lain, lanjut dia, sebuah perusahaan perbankan memiliki mobil penumpang (passenger cars) sejumlah 1.000 unit yang digunakan untuk operasional staf marketing atau kebutuhan administrasi. Lalu, bagaimana cara memastikan penggunaan transportasi sudah efisien?

"Nah berangkat dari pain point ini, kami  menilai ada empat masalah utama: vehicle and driver management, cost control, operational excellence, serta safety and security management," ujar Hadi.

Dia melihat, beberapa perusahaan besar yang memiliki sistem canggih pun masih mengalami kendala dalam pengelolaan transportasi. Bahkan, selama ini banyak perusahaan masih menggunakan cara manual.

"Tidak ada tindakan cepat untuk mencegah kejahatan yang terjadi selama perjalanan, misalnya pembajakan atau kecelakaan. Deteksi dini tidak dapat dilakukan sehingga barang yang seharusnya dikirim hilang atau rusak," kata Hadi.

Menjawab semua permasalahan tersebut, SERA melalui AstraFMS menawarkan sistem pengelolaan yang lengkap, yaitu Driver, Operation, dan Vehicle Management.

"Produk sejenis yang sudah ada di pasar selama ini lebih ke tracking system. Padahal ini teknologi jadul. AstraFMS berbeda karena kami bukan perusahaan GPS, bukan juga perusahaan yang menjual paket data. Bisnis kami adalah transportasi," tutur Hadi.

AstraFMS dapat mengelola kendaraan, pengemudi, sekaligus sistemnya. "Semua data diolah di command center. Kami bisa memberikan data analytics dan reporting yang lebih tepat untuk pelanggan kami," lanjut dia.

AstraFMS mampu melakukan tracking dengan visibility pergerakan mobil secara real time. "Yang kami record adalah 'any unsafe action' yang terjadi di perjalanan. Kami bisa mendeteksinya lebih dini."

Sebagian dari fitur AstraFMS itu juga didukung oleh keunggulan SERA. Setidaknya, menurut Hadi, ada tiga sumber kekuatan SERA, yaitu sumber daya (resource), jaringan bisnis dan insfrastruktur, serta investasi teknologi.

"Kami memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun. Kami kumpulkan dan pelajari detail informasi dari pelanggan. Kompetensi ini tidak bisa didapat dari sekadar investasi pada satu produk yang sudah jadi. Yang namanya 'pengalaman' itu tidak bisa dibeli," kata Hadi. Dengan demikian, SERA mampu berinvestasi untuk teknologi yang tepat guna.

Selain itu, dia mengatakan bahwa bisnis logistik (SELOG) dan TRAC telah didukung oleh lebih dari 500 bengkel rekanan. "Kami juga rutin melakukan assessment terhadap rekanan kami."

Dengan keunggulan tersebut, Hadi berharap AstraFMS dapat menjadi satu solusi bagi perusahaan untuk meningkatkan efisiensi biaya transportasi, sekaligus meningkatkan produktivitas bisnis.

Silahkan klik tautan ini untuk mengetahui informasi lanjut mengenai AstraFMS.

18857
Tags