This site uses cookie, to continue browsing this site means you agree to our cookie policy Find out more here. Use Latest Chrome version for the best experience.
Perkembangan teknologi digital yang berlangsung saat ini menuntut segala sektor untuk terus bergerak dinamis, tidak terkecuali bisnis logistik. Melalui konsep logistik elektronik (e-logistic), mata rantai pasokan dari sumber produksi ke pasar dapat berlangsung lebih efisien. Dampaknya, stabilisasi harga dapat tercapai.
Tuntutan penerapan e-logistic tidak terlepas dari semakin tingginya transaksi e-commerce. Pasar daring ini diprediksi terus tumbuh hingga mencapai 12 juta transaksi per hari pada 2025. Pencapaian ini menjadikan Indonesia sebagai pemain dominan di bisnis pemasaran daring tingkat Asia Tenggara.
Manfaat utama e-logistic ialah menekan biaya pengeluaran. Ketua Kompartemen Bidang E-commerce DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yan Henry Joewana mengatakan, biaya logistik dapat dipangkas apabila para pengusaha berpindah dari sistem konvensional ke elektronik.
Pemangkasan biaya tersebut khususnya terdapat di poin sumber daya manusia (SDM). Pengeluaran yang sebelumnya dialokasikan untuk gaji karyawan dapat ditekan melalui konsep elektronik, demikian seperti dikutip dari Tirto.id, Rabu (17/10).
Yan memastikan, pengalihan ke sistem e-logistic tidak serta merta mengurangi lapangan kerja. SDM, khususnya yang biasa turun ke lapangan, dapat dialihkan ke dalam ruangan untuk kerjaan lebih strategis. Misal, menangani perkembangan informasi dan teknologi (IT) maupun manajemen gudang yang terintegrasi.
Pengalihan SDM ke sektor strategis ini sejalan dengan peta jalan Revolusi Industri 4.0 yang digaungkan pemerintah tahun 2018. Dalam era tersebut, sektor usaha tidak lagi mengutamakan labor intensive, tapi diganti dengan otomatisasi, sehingga tenaga kerja dapat beralih ke pemasaran, promosi, atau analisis data.
Potensi e-logistic juga dilirik Perum Bulog. BUMN yang bergerak di bidang logistik pangan ini berencana menata proses bisnis dan menerapkan e-logistic. Saat ini, Bulog baru menggunakan sistem informasi logistik (SIL).
Kepala Pusat Riset dan Perencanaan Strategis Bulog Sopran Kennedy mengatakan, pekerjaan rumah Bulog menuju penerapan e-logistic adalah menyatukan semua sistem informasi di Bulog. Baik untuk persediaan, penjualan, pencatatan administrasi dan sebagainya."Ketika nanti sudah bisa saling terintegrasi, baru jadi sistem e-logistic dan itu butuh proses panjang," ucap dia (Republika, Rabu 17/10).
Sopran menilai e-logistic merupakan komponen penting bagi Bulog dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan. Saat ini, Bulog sudah bekerja sama dengan PT Telekomunikasi Indonesia dalam menyediakan data di platform Bulir.id. Melalui situs web ini, BUMN melaporkan jumlah dan sebaran persediaan beras. Hanya, data ini baru dapat diakses pemangku kepentingan, belum menjadi konsumsi umum.
Pemanfaatan teknologi digital tersebut juga diadopsi banyak sektor swasta, salah satunya PT Serasi Autoraya (SERA) yang juga terus mendorong seluruh lini usahanya memaksimalkan digitalisasi. Termasuk di sektor logistik yang saat ini dilakukan oleh SELOG.
SELOG hadir memberikan jasa logistik end to end dengan layanan yang beragam, salah satunya courier services. Secara umum, jasa kurir ekspres ini terbagi dalam dalam layanan standar dan layanan solusi.
Layanan standar meliputi same day service, next day service, dan regular service. Sementara itu, dengan layanan solusi, Anda tidak perlu khawatir apabila membutuhkan layanan khusus seperti layanan VPD (valuable, perishable, dangerous goods) untuk dokumen atau pengiriman paket dan barang berat yang terlalu besar untuk dikirimkan dengan layanan kargo biasa.
Untuk memperkuat SELOG, PT Serasi Autoraya memperkuat 100 fasilitas warehouse yang ada saat ini. Total kawasan gudang penyimpanan tersebut sekitar 8,67 hektare. SELOG kini juga mengelola 1.600 unit truk dengan 12 kapal angkut. Setiap tahun, SELOG menangani kurang lebih 935.000 pengiriman kargo.
Silahkan klik laman ini untuk mengetahui layanan lengkap dari SELOG.