This site uses cookie, to continue browsing this site means you agree to our cookie policy Find out more here. Use Latest Chrome version for the best experience.
Prabowo Subianto & Gibran Rakabuming Raka, telah resmi jadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia, sejak 20 Oktober 2024. Pengukuhan dan pembacaan sumpah keduanya digelar di Gedung DPR & MPR RI, Jakarta.
Seiring dengan dimulainya tapuk kepemimpinan Prabowo-Gibran, terselip sejumlah harapan dan masukan atas segala permasalahan yang ada. Terlebih di bidang perekonomian, khususnya sektor logistik.
Masih banyak persoalan dan tantangan industri logistik yang dirasakan sejumlah pelaku usaha. Apalagi sektor logistik merupakan nadi perekonomian nasional yang bukan hanya menyangkut hajat hidup masyarakat, tetapi juga gerak perputaran ekonomi nasional.
Misalnya seperti yang disampaikan Ketua Umum Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI), Hedy Rahadian, dalam sebuah seminar publik yang digelar di Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, pertengahan September lalu.
Baca juga: Dampak Langsung Jaringan Tol Terhadap Bisnis Logistik
Setidaknya ada 3 faktor menurut Hedy, yang juga merupakan mantan Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR itu, yang hingga kini masih jadi tantangan industri logistik, diantaranya:
Persoalan inefisiensi karena infrastruktur jalan yang belum merata. Sehingga mengakibatkan, keterlambatan pengiriman bahan baku industri dan distribusi barang hasil produksi
Kemacetan lalu-lintas yang terjadi juga turut mempengaruhi waktu pengiriman, serta berimplikasi pada peningkatan biaya logistik, serta
Kerusakkan jalan akibat truk Over Dimension Overload (ODOL) yang membuat negara rugi hingga puluhan triliun setiap tahunnya
“Apalagi, kalau kita lihat kegiatan logistik di Indonesia masih banyak menggunakan jalur darat, yaitu sampai 90 persen. Sisanya jalur laut dan kereta api. Oleh karena itu, persoalan dan tantangan ini harus mendapat perhatian agar biaya logistik kita tidak mahal, sehingga tidak memberatkan masyarakat selaku konsumen,” tandas Hedy.
Selain ketiga faktor tadi, tingginya biaya logistik juga diakui Chairman Supply Chain Indonesia (SCI), Setijadi sebagai persoalan yang mesti segera diselesaikan. Mengutip dari website SCI, Setijadi mengatakan biaya logistik di Indonesia masih tinggi dan bisa berdampak pada peningkatan inflasi.
Sebab, seperti diproyeksikan Bank Indonesia, pertumbuhan ekonomi nasional pada 2024 bisa mencapai 4,7 persen – 5,5 persen pada tahun 2024, dan 4,8 persen – 5,6 persen pada tahun 2025.
Baca juga: Industri Logistik Diproyeksi Tutup Buku 2024 dengan Manis
Namun, hal itu dengan catatan kalau inflasi tetap terkendali pada kisaran 2,5 persen plus minus 1 persen tahun 2024 dan 2025 dengan dukungan konsistensi kebijakan moneter, fiskal, dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Dalam upaya pengendalian inflasi, menurut Setijadi, peranan sektor logistik harus dilakukan secara lebih komprehensif. Dia memberi contoh, hingga saat ini persentase biaya logistik pangan relatif tinggi, sekitar 20 -40 persen dari harga komoditasnya.
“Sehingga efisiensi sistem logistik sangat penting dalam upaya menjaga tingkat inflasi,” ungkap Setijadi.
Tetapi, efisiensi logistik juga harus diupayakan oleh pelaku bisnis dengan menggunakan layanan jasa logistik berkualitas. Memilih perusahaan logistik profesional dan punya kredibilitas tinggi tentu jadi sebuah keharusan.
Salah satunya SELOG, lini bisnis dari PT Serasi Autoraya atau SERA yang juga bagian dari grup Astra ini telah berpengalaman dan berkecimpung lama dalam industri logistik dan pengiriman.
SELOG hadir untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan jasa logistik end to end dengan layanan yang berbeda-beda. Mulai dari Contract Logistics, Shipping Services, Shipping Agency, serta Freight Forwarding Warehouse and Yard Management.
Baca juga: 4 Jenis Warehouse Berdasarkan Kebutuhan
Merupakan jasa pengiriman dan distribusi kargo di dalam negeri dengan moda transportasi laut berkualitas yang mengutamakan pada pengiriman kargo untuk industri otomotif, alat berat, dan muatan lainnya.
Merupakan jasa agen pengiriman yang berkolaborasi dengan S5 Agency World sebagai agen pengiriman terbesar di Asia.
Merupakan jasa pengiriman alat berat atau kargo lainnya menggunakan berbagai jenis moda pengangkutan untuk wilayah dalam negeri dengan jaminan keamanan (safety), tepat waktu (on time) dan zero defect.
Jasa pengelolaan dan penyimpanan barang untuk kebutuhan supply chain menggunakan Warehouse Management System (WMS) yang memungkinkan proses pelacakan secara kontinyu terkait penerimaan, penjemputan, pengiriman, dan penahanan barang, barang rusak, serta pesanan yang telah selesai.
WMS juga memungkinkan pelanggan dapat melihat status persediaan barang secara real time. Tersedia juga layanan tambahan berupa inbound dan outbound transportation untuk menjamin barang tiba dengan aman tanpa kerusakan apa pun.
Baca juga: Beberapa Masalah yang Sering Muncul Dalam Industri Logistik
Layanan SELOG juga didukung pengguna teknologi digital terkini yang tidak hanya memudahkan, tetapi juga efektif dan efisien bagi bisnis pelanggan.
Melalui Astra Fleet Management Solution (FMS), SELOG menyediakan solusi komprehensif dalam pengelolaan kendaraan dan transportasi di Indonesia dengan berbasis teknologi informasi.