This site uses cookie, to continue browsing this site means you agree to our cookie policy Find out more here. Use Latest Chrome version for the best experience.
Perusahaan jasa pengiriman barang, merupakan mitra terbaik bagi pelaku usaha mulai dari skala kecil hingga besar dalam proses pengiriman produk yang dipasarkan. Sehingga produk bisa sampai ke tangan konsumen secara efisien dan akurat.
Tapi, ada satu hal yang wajib dicermati pengguna jasa pengiriman, yaitu soal tarif dan cara menghitung volume barang yang akan dikirim. Agar dapat mengkalkulasi secara tepat biaya pengiriman tersebut.
Umumnya, setiap barang yang akan dikirim ditimbang dan dihitung muatannya, baik untuk pengiriman melalui jalur edisi darat, laut, maupun udara.
Baca juga: Ini Sejarah Kapal RoRo, Angkutan Laut Multifungsi
Setidaknya ada dua metode penghitungan muatan untuk barang yang akan dikirim. Pertama, perhitungan berat dengan menggunakan berat sesungguhnya atau berat aktual untuk barang-barang yang bobotnya memang sesuai dengan bentuk maupun ukuran.
Sedangkan untuk barang yang bobotnya ringan namun memiliki ukuran yang besar, maka akan menggunakan metode penghitungan volume. Caranya menggunakan rumus tertentu, sehingga didapatkan nominal biaya yang harus dibayar oleh pengirim.
Untuk metode penghitungan muatan berdasar berat asli menggunakan satuan berat kilogram (Kg). Caranya dengan menimbang barang yang akan dikirim.
Perlu juga dipahami, dalam proses penimbangan, biasanya berat barang tidak benar-benar bulat. Sehingga akan dilakukan pembulatan angka bobot barang oleh petugas.
Baca juga: Beberapa Masalah yang Sering Muncul Dalam Industri Logistik
Misalnya, jika bobot barang itu 8,12 kg maka biasanya akan dibulatkan menjadi 8 Kg. namun, jika bobot barang itu 8,76 Kg atau lebih, maka akan dibulatkan menjadi 9 Kg. dan berat itulah yang akan dikalikan dengan tarif biaya pengiriman berdasar kota tujuan pengiriman.
Metode kedua yaitu penghitungan barang berdasarkan volume. Cara penghitungan untuk barang yang dikirim menggunakan ekspedisi darat dan laut, dengan menggunakan ekspedisi udara berbeda. Masing-masing punya rumus tersendiri.
Untuk barang yang akan dikirim dengan ekspedisi darat dan laut. Barang ditimbang beratnya. Setelah itu, barang tersebut dihitung volumenya, yakni panjang x lebar x tinggi dalam satuan centimeter : 4.000 = hasilnya berat dari barang (dalam satuan Kg) dan dikalikan tarif yang berlaku sesuai dengan kota tujuan.
Sementara untuk barang yang dikirim melalui ekspedisi udara. Rumus penghitungan tarifnya adalah sebagai berikut: dimensi barang akan diukur, yaitu panjang x lebar x tinggi (dalam satuan centimeter) : 6.000 = hasilnya (dalam satuan kilogram). Hasil ini kemudian dikalikan dengan tarif biaya.
Baca juga: Ini Proses Standar Warehouse Management Yang Mesti Dipahami
Namun, dalam proses pengiriman barang, yang juga tidak kalah penting adalah pertimbangan memilih penyedia jasa pengiriman itu sendiri. Pilih perusahaan logistik profesional, berpengalaman dan punya reputasi baik, seperti SELOG.
SELOG merupakan salah satu lini bisnis PT Serasi Autoraya atau SERA yang hadir untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan jasa logistik end to end dengan layanan yang beragam, mulai dari Contract Logistics, Shipping Services, Shipping Agency, Freight Forwarding Warehouse and Yard Management, serta Courier Services.
Layanan SELOG juga didukung pengguna teknologi digital terkini yang tidak hanya memudahkan, tetapi juga efektif dan efisien bagi bisnis pelanggan.
Melalui Astra Fleet Management Solution (FMS), SELOG menyediakan solusi komprehensif dalam pengelolaan kendaraan dan transportasi di Indonesia dengan berbasis teknologi informasi.