This site uses cookie, to continue browsing this site means you agree to our cookie policy Find out more here. Use Latest Chrome version for the best experience.
Salah satu persoalan yang terus berulang setiap tahun, terutama jelang Lebaran adalah melonjaknya harga barang kebutuhan pokok atau barang konsumsi masyarakat. Terlebih, pada saat yang sama, pasokan dari barang-barang tersebut juga sedikit atau langka.
Kelangkaan barang bukan tanpa sebab. Salah satunya akibat proses distribusi yang terkendala. Kendala itu juga disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya kebijakan pemerintah yang melarang operasi kendaraan angkutan barang, khususnya truk tiga sumbu selama masa musim arus mudik dan balik Lebaran.
Sejumlah kalangan menyebut bahwa adanya kebijakan larangan operasi angkutan barang, khususnya pokok masyarakat tersebut terbukti banyak menimbulkan kerugian.
Sebab, lantaran kegiatan pengiriman barang yang tidak terjadi atau libur sementara, distributor maupun pengecer akan dengan serta merta menaikan harga jual barang. Sesuai hukum ekonomi, saat terjadi kelangkaan dan tingginya permintaan maka membuat harganya melonjak.
Baca juga : Ini 5 Ciri Perusahaan Logistik Yang Baik
Langkah para distributor dan pengecer itu cukup masuk akal, karena pasokan memang tidak ada karena truk pengangkutnya dilarang beroperasi. Sementara, permintaan dari konsumen cukup tinggi.
Tapi, langkah menaikan harga jual barang itu kerap kali tidak wajar karena besarnya bisa berkali-kali lipat dari harga normal. Ujung-ujungnya masyarakat akan mengeluh, dan muncul keresahan sosial.
Lebih dari itu, kebijakan pelarangan operasi truk-truk angkutan barang,khususnya truk tiga sumbu juga berdampak besar terhadap kegiatan ekspor dan impor. Bukan hanya merugikan perusahaan pengekspor maupun importir barang saja, tetapi juga perekonomian nasional.
Sebab, kegiatan pengiriman barang ekspor maupun impor telah disepakati oleh pengekspor maupun pengimpor dengan jadwal yang telah disepakati bersama.
Penetapan jadwal tersebut tentu berkaitan atau telah mempertimbangkan proses produksi maupun distribusi barang yang diimpor atau diekspor kepada konsumen.
Sehingga, saat jadwal tersebut meleset maka yang terjadi adalah ketidaknormalan pasokan, yang pada akhirnya membawa dampak buruk terhadap kondisi bisnis perusahaan dan bahkan perekonomian nasional.
Baca juga : Perbedaan Warehouse Dan Logistik Yang Mesti Dipahami
Oleh karena itu, para pelaku usaha perdagangan maupun para pengamat masalah sosial dan kebijakan publik meminta agar kebijakan pemerintah yang melarang atau membatasi operasional truk angkutan barang menjelang lebaran perlu ditinjau kembali.
Alangkah lebih bijak jika selama masa mudik, maupun arus balik lebaran, dilakukan pengaturan lalu-lintas melalui rekayasa arus dengan baik agar angkutan barang tetap beroperasi seperti biasa.
Selain kebijakan dari pemerintah yang tidak melakukan pelarangan operasi angkutan barang selama musim mudik lebaran, perusahaan pengguna jasa angkutan sebaiknya juga memilih perusahaan logistik yang benar-benar profesional.
Sebab, perusahaan logistik seperti itu umumnya telah membuat perencanaan distribusi barang milik pelanggannya secara seksama. Serta,Punya pertimbangan matang terhadap kondisi-kondisi darurat seperti masa mudik lebaran seperti saat ini. Sehingga jadwal distribusi maupun penyimpanan barang milik pelanggan tetap efektif dan efisien.
Tetapi, tentu tidak semua perusahaan logistik punya sistem layanan seperti ini. Hanya perusahaan yang benar-benar profesional, berkonsep layanan one stop service, memiliki armada yang mumpuni, jaringan yang luas, serta dukungan teknologi informasi terkini saja yang memilikinya.
Salah satunya SELOG perusahaan logistik yang merupakan lini bisnis dari PT Serasi Autoraya atau SERA dan bagian dari PT Astra International Tbk.
Baca juga : Dampak Langsung Pembangunan Infrastruktur Pada Bisnis Logistik
SELOG hadir untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan jasa logistik end to end dengan layanan yang berbeda-beda. Mulai dari Contract Logistics, Shipping Services, Shipping Agency, Freight Forwarding Warehouse and Yard Management, serta Courier Services.
Layanan SELOG juga didukung pengguna teknologi digital terkini yang tidak hanya memudahkan, tetapi juga efektif dan efisien bagi bisnis pelanggan.
Melalui Astra Fleet Management Solution (FMS), SELOG menyediakan solusi komprehensif dalam pengelolaan kendaraan dan transportasi di Indonesia dengan berbasis teknologi informasi.