This site uses cookie, to continue browsing this site means you agree to our cookie policy Find out more here. Use Latest Chrome version for the best experience.
Freight forwarder dan Freight broker dalam industri logistrik merupakan dua fungsi serupa tapi tak sama. Dalam industri logistik memang ada banyak istilah khusus yang jarang diketahui oleh masyarakat awam, termasuk untuk istilah dalam proses pengiriman barang.
Saat proses pengiriman barang di industri logistik ada banyak pihak yang bekerja untuk melancarkan proses tersebut. Adapun pihak yang disebut sebagai freight forwarder dan freight broker memiliki fungsi yang sama dengan sedikit perbedaan.
Mari kita bahas apa sebenarnya perbedaan antara freight forwarder dan freight broker ini. Hal pertama yang perlu dipahami adalah keduanya merupakan bagian dari industri pengiriman barang atau logistik.
Baik freight forwarder dan freight broker, sama-sama mengkoordinasikan pergerakan pengiriman untuk pihak ketiga dengan menghubungkan pengirim dan operator, menegosiasikan tarif pengiriman, serta melacak dan memastikan pengiriman.
Namun, ada satu perbedaan dari keduanya. Yakni, freight forwarder lebih berperan sebagai pihak yang mengatur semua proses pengiriman barang milik pengguna. Tidak hanya memindahkan barang, freight forwarder juga bisa menyimpan barang milik pelanggan di tempat penyimpanan mereka.
Baca juga : Meneropong Masa Depan Pergudangan Indonesia
Sementara freight brokeradalah orang atau perusahaan yang membantu pengirim untuk memindahkan kiriman dari titik asal ke lokasi tujuan dengan menggunakan jasa perusahaan pengangkut.
Intinya, freight brokerini seperti calo yang membantu pengirim untuk menemukan operator pengangkutan barang serta mengawasi pergerakan kargo tersebut.
Tanggung jawab dari Freight Forwarder dan Freight Broker juga berbeda. Pertama, karena pengiriman barang melibatkan kepemilikan kargo, mereka membutuhkan gudang, truk, perlengkapan pengepakan, serta personel.
Freight forwarder juga membutuhkan asuransi dan perlindungan lain karena sifat pekerjaan mereka yang praktis. Sementara freight broker tidak memerlukan semua itu, jadi jarang memiliki gudang, truk, atau barang pengiriman fisik.
Dalam hal tanggung jawab, freight broker menyewa perusahaan pengiriman, tetapi perusahaan pengiriman ini yang tetap bertanggung jawab kepada pengirim atas barang-barang yang diangkutnya.
Baca juga : Mengenal Beragam Jenis Kendaraan Logistik
Freight broker bisa memiliki banyak klien dan volume pengiriman yang lebih tinggi. Itulah sebabnya mereka memiliki daya tawar yang lebih besar dari bisnis individu dengan hanya beberapa klien reguler.
Selain itu, freight broker juga bekerja untuk banyak klien, sehingga mereka juga dapat menyediakan penyedia muatan yang lebih stabil daripada yang dilakukan oleh pelanggan individu.
Hal itu tentu lebih menguntungkan bagi perusahaan kargo untuk menjaga truk tetap penuh dan terus bergerak, serta menghindari truk yang kosong atau minim muatan.
Pekerjaan utama freight broker adalah untuk menghubungkan pengirim dan operator, perusahaan freight broker melakukan lebih dari sekadar bertindak sebagai perantara dan menegosiasikan tarif.
Mereka juga memantau dan melacak pengiriman, memperingatkan pengirim dan pengangkut jika ada penundaan atau perubahan, dan bertanggung jawab untuk menjaga komunikasi yang lancar dan terbuka antara kedua pihak. Freight broker ini menghasilkan uang dengan mengambil sedikit komisi dari biaya transaksi yang ditangani.
Baca juga : Pentingnya Manajemen Sistem Keselamatan Dalam Bisnis Transportasi
Sementara freight forwarder, karena melibatkan kepemilikan barang secara fisik, peran mereka jauh lebih praktis. Freight forwarder juga terlibat dalam mengatur pergudangan dan pengiriman ini berarti mereka juga bertanggung jawab untuk asuransi dalam pengiriman barang.
Meskipun mereka tidak benar-benar memindahkan kargo, freight forwarder mengkoordinasikan transportasi dengan cara yang jauh lebih teknis daripada yang dilakukan oleh freight broker.
Setelah freight forwarder mengambil alih kargo, maka mereka secara bertanggung jawab atas penyimpanan, pengiriman, dan pengiriman barang tersebut. Serta, tanggung jawab hukum atas muatan dan kondisi barang setelah diterima. Alhasil, perusahaan ekspedisi pasti memiliki persyaratan asuransi dan lisensi pemerintah yang jauh lebih ketat.
Perbedaan antara freight forwarder dan freight brokerterletak pada atribusi masing-masing. Keduanya mempunyai tugas yang mirip, yang tentu saja bisa saling berkolaborasi jika freight forwarder mengurangi perannya dalam menemukan operator yang tepat untuk menyediakan jenis transportasi yang dibutuhkan oleh pelanggan.
Pada dasarnya, freight forwarder juga bertindak sebagai freight broker. Namun, ketika freight forwarder melakukan lebih banyak atribusi atau tugas, seperti dokumentasi pabean, dan beberapa tugas seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka perbedaan antara keduanya akan jauh lebih terlihat.
Baca juga : Mengenal Lebih Jauh Transportasi Dan Logistik Di Indonesia
Freight forwarder bertanggung jawab atas pengiriman produk dari transaksi bisnis, sedangkan freight broker bertanggung jawab atas transaksi atau kegiatan lain yang berkaitan dengan jual dan beli barang dari dua pihak.
Jika Anda sudah paham dengan perbedaan antara freight forwarder dan freight broker maka selanjutnya memilih perusahaan logistik terpercaya. Hal ini agar lebih praktis dan efisien dalam proses logistik dengan mempercayakan proses tersebut ke perusahaan logistik. Meski harus dicari perusahaan logistik terpercaya dengan reputasi dan kredibilitas yang diakui.
Salah satu perusahaan logistik seperti itu adalah adalah SERA Logistic atau SELOG. Salah satu kelompok bisnis PT Astra International Tbk itu telah dikenal luas sebagai salah satu perusahaan layanan transportasi dan logistik terbesar di Indonesia.
SELOG hadir untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan jasa logistik end to end dengan layanan yang berbeda-beda. Mulai dari Contract Logistics, Shipping Services, Shipping Agency, Freight Forwarding Warehouse and Yard Management, hingga Courier Services.