Dahsyatnya Ancaman AI Bagi Dunia Kerja

Meningkatnya penggunaan Artificial Intelligence (AI) di dunia kerja menimbulkan kekhawatiran akan potensi dampak negatifnya. AI dapat mengotomatiskan tugas, menghilangkan kebutuhan akan tenaga manusia, dan yang terburuk mengganti pekerja manusia dengan mesin.

Hal itu tentunya dapat menyebabkan hilangnya pekerjaan dan mengganggu pasar kerja yang ada karena kemampuannya dalam menyelesaikan pekerjaan tertentu dianggap lebih efisien dari kinerja manusia.

Selain itu, hal ini dapat menyebabkan peningkatan ketimpangan karena mereka yang memiliki akses dengan penggunaan teknologi AI memiliki keunggulan dibandingkan yang tidak.

Meski berpotensi untuk merevolusi dunia kerja, nyatanya AI juga tetap memiliki kelemahan. Hal itu semakin jelas dengan ancaman negatif yang berdampak langsung dengan pemberian upah terkait peningkatan otomatisasi di berbagai sektor.

AI disinyalir akan menimbulkan disrupsi besar di dunia kerja. Seperti penggantian peran manusia dalam menyelesaikan pekerjaan, pengurangan upah hingga meningkatkan kesenjangan dalam satu bidang pekerjaan. Bahkan yang lebih parah, AI bisa menurunkan standar tingkat kepuasan karena tidak adanya hubungan yang lebih personal dan sentuhan emosional.

Baca juga : Cara Membuat CV Menarik Agar Lamaran Kerja Cepat Dilirik

Simalakama Kehadiran AI

Tak bisa dipungkiri, kehadiran AI telah merevolusi dunia kerja dalam banyak hal. AI memiliki potensi untuk membawa manfaat besar, tetapi juga membawa risiko dan tantangan tertentu. Sehingga penting untuk mempertimbangkan potensi dampak negatif itu saat menggunakan AI di tempat kerja.

AI telah merevolusi dunia kerja dan berdampak signifikan pada ekonomi global. AI telah digunakan untuk mengotomatisasi berbagai tugas, mulai dari layanan pelanggan hingga pekerjaan lini produksi, dan diharapkan akan lebih banyak pekerjaan yang diotomatisasi di masa mendatang.

Namun, otomasi yang dijalankan AI juga bisa berakibat pada kesalahan dalam pengambilan keputusan jika semuanya digerakan oleh sistem robo. Untuk itu, perusahaan perlu menyiapkan beberapa strategi yang dapat diterapkan bisnis upaya mitigasi potensi dari resiko buruk tersebut.

Di lain sisi, AI juga berpotensi mengubah pola kerja secara drastis, dan banyak hal dari perubahan di dunia kerja. Mulai dari pemindahan pekerjaan hingga eksploitasi, AI tutur berperan menciptakan dunia kerja yang kurang aman dan lebih eksploitatif daripada sebelumnya.

Bahkan yang lebih parah, AI juga bisa menjadi ancaman pada sektor ekonomi, diantaranya mempengaruhi pengeluaran konsumen dan investasi. Serta, menyebabkan peningkatan otomatisasi yang dapat mengakibatkan hilangnya pekerjaan dan ketidaksetaraan lebih lanjut.

Baca juga : Segera Hindari, Pola Pikir Ini Bisa Menghambat Produktivitas Kerja

Hadapi Ancaman AI Dengan Terus Berkembang

Meski AI nampak seperti ancaman yang begitu nyata bagi dunia kerja, pada kenyataannya AI hanyalah sebuah produk dari kemajuan teknologi. Yang sejatinya tetap membutuhkan peran manusia di belakangnya. Sehingga, ancaman akan penggusuran lapangan kerja, sesungguhnya tidak benar-benar nyata, selama pekerja masih terus berinovasi mengikuti perkembangan yang ada.

Setelah mengenali dampak dan ancaman AI bagi dunia kerja, sekarang saatnya bagi kita untuk terus melatih setiap potensi yang ada di dalam diri. Toh, pada hakikatnya, masih terdapat banyak jenis pekerjaan yang sulit tergantikan oleh teknologi, terutama yang membutuhkan peran kecerdasan emosional.

Baca juga : Bocoran Pertanyaan Interview Kerja Yang Sering Dilontarkan HRD

Jika sudah mengenali potensi yang ada dan siap untuk berkarya, sekarang saatnya untuk mencari lowongan kerja di perusahaan ternama, seperti PT Serasi Autoraya atau SERA.

SERA merupakan perusahaan layanan transportasi dan logistik terbesar di Indonesia yang sudah berdiri sejak 22 Maret 1990. Perusahaan yang bernaung di bawah Grup Astra ini, rutin melakukan perekrutan karyawan untuk mengisi formasi atau posisi-posisi tertentu.

Hingga saat ini, SERA masih terus memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menduduki sejumlah posisi di perusahaan-perusahaan yang berada di bawah payung bisnisnya.