This site uses cookie, to continue browsing this site means you agree to our cookie policy Find out more here. Use Latest Chrome version for the best experience.
Membeli barang di balai lelang saat telah menjadi salah satu pilihan bagi masyarakat. Meski, tidak sedikit pula orang yang masih meragukan atau pesimis untuk bisa memenangi pembelian melalui mekanisme lelang, karena prinsip dasar di sistem lelang atau siapa yang berani menawar harga tinggi, dialah yang menang.
Namun, keraguan seperti itu tidak perlu terjadi jika kita memahami dan mengetahui cara mengikuti lelang yang benar, efektif, dan efisien. Lebih dari itu, faktanya sistem lelang itu jauh lebih fair ketimbang membeli melalui transaksi antar individu.
Patokan harga yang sangat relatif. Selain itu, tidak ada pembanding tawaran harga dari pihak atau orang lain, menjadikan kita bisa salah atau terperosok saat mengajukan tawaran, sehingga bisa-bisa kita memberikan tawaran yang jauh lebih tinggi dari yang semestinya.
Baca juga: Hati-Hati, Begini Ciri Modus Penipuan Lelang
Selain itu, keabsahan barang-barang yang dilelang di balai lelang terjamin secara hukum. Lebih dari itu, kondisi barang yang apa adanya menjadikan besaran harga yang dipatok lebih riil berdasar fakta kondisi barang yang sebenarnya.
Secara umum, keuntungan membeli barang melalui lelang adalah lebih aman. Sebab, sistem lelang disaksikan, dipimpin, dan dilaksanakan oleh pejabat lelang selaku pejabat umum yang diangkat oleh pemerintah.
Pejabat lelang akan meneliti terlebih dahulu legalitas setiap barang yang akan dilelang melalui proses pengecekan dokumen ke instansi yang terkait.
Kemudian lebih adil. Sebab mengundang khalayak ramai dan diumumkan melalui pengumuman lelang, sehingga pelaksanaannya bersifat terbuka dan objektif. Terlebih, lelang dilaksanakan oleh pejabat umum yang bersifat independen.
Selain itu, beli barang lelang dianggap lebih kompetitif dan fair. Sebab, mekanisme penawaran lelang yang khas, yakni dengan harga yang semakin meningkat untuk mencapai harga tertinggi.
Terlebih, para peserta memiliki hak dan kewajiban yang sama, tanpa adanya prioritas peserta lelang tertentu maupun pembatasan peserta lelang.
Dan yang lebih penting adalah, cepat dan efisien. Sebab, lelang merupakan cara penjualan yang dilakukan dalam waktu relatif singkat, karena dalam proses kegiatan lelang terlebih dahulu diadakan pengumuman lelang untuk menghimpun calon pembeli lelang.
Kemudian pelunasan pembayaran lelang harus dilaksanakan dalam waktu lima hari kerja secara tunai. Sehingga, lebih efisien dibandingkan penjualan dengan menggunakan sistem pembayaran kredit atau lainnya.
Selain itu, sistem lelang lebih memiliki kepastian hukum. Karena, setiap pelaksanaan lelang dibuat berita acara yang disebut Risalah Lelang dan merupakan akta otentik dan berlaku sebagai alat bukti yang sempurna.
Pejabat lelang juga akan memberikan Kutipan Risalah Lelang yang berlaku sebagai Akta Jual Beli (acte van transport) dan dipergunakan untuk balik nama sehingga tidak diperlukan lagi adanya Akta Jual Beli yang dibuat oleh Notaris/PPAT. Sehingga barang yang dibeli dari sistem lelang memiliki keabsahan yang kuat secara hukum.
Bicara penyelenggara lelang yang terpercaya di Indonesia, salah satunya adalah PT Balai Lelang Serasi, dengan kegiatan usaha jasa balai lelang bermerek IBID.
Balai lelang resmi milik PT Serasi Autoraya (SERA) yang berdiri sejak tahun 2007 itu selain terpercaya, juga menawarkan kemudahan mengikuti lelang live auction melalui aplikasi IBID yang tersedia di Google Play Store.
IBID yang bernaung di bawah bendera Grup Astra hingga akhir 2016, telah menjual lebih dari 27.000 kendaraan roda empat di ajang lelang dan mengadakan lebih dari 500 event lelang setiap tahunnya.
Setiap minggunya secara rutin IBID mengadakan lelang di 10 cabang yang tersebar di Indonesia. Selain itu IBID juga sudah mengadakan lelang di lebih dari 30 kota di Indonesia. Saat ini IBID memiliki tiga metode lelang online yang jadi andalan, yaitu Live Auction, Timed Auction, dan Flash Auction.