This site uses cookie, to continue browsing this site means you agree to our cookie policy Find out more here. Use Latest Chrome version for the best experience.
Lebaran pakai mobil LCGC jadi salah satu topik yang ramai diperbincangkan jelang musim mudik. Ya, musim mudik lebaran akan segera tiba. Artinya, rencana untuk menjalani tradisi tahunan pulang kampung itu pun harus dipersiapkan sejak jauh hari.
Baca juga : Biar Tidak Salah Pilih, Perhatikan Ini Saat Memilih Showroom Jual Beli Mobil Bekas
Salah satunya memastikan mobil sebagai kendaraan untuk menempuh perjalanan panjang dalam keadaan siap pakai dengan kondisi terbaiknya. Apapun jenis dan kelas mobil itu, menyiapkan kondisinya agar prima harus jadi prioritas utama.
Maklum, perjalanan mudik yang biasanya harus ditempuh dalam jarak jauh, kerap diwarnai kemacetan lalu-lintas tidak hanya membutuhkan kesiapan fisik pemudik tetapi juga kendaraan yang digunakan. Sebab, ini bukan sekadar terkait dengan kenyamanan tetapi juga keselamatan.
Lantas bagaimana dengan mudik menggunakan mobil kategori Low Cost Green Car (LCGC), baik jenis hatchback maupun mobil keluarga serbaguna (MPV)? Jawab boleh-boleh saja, karena memang tidak ada aturan yang melarangnya, termasuk Undang-undang Lalu-lintas Angkutan Jalan Nomor 22 Tahun 2009.
Mudik lebaran pakai mobil LCGC punya banyak keuntungan. Salah satunya tentu saja lebih hemat dari sisi biaya, karena mobil LCGC terkenal dengan konsumsi bahan bakarnya yang irit.
Baca juga : Mobil Diatas 10 Tahun Masih Layak Dibeli? Simak Info Berikut
Meski begitu, calon pemudik perlu memperhatikan dan memahami karakter serta kondisi mobil kategori ini.
Karena pada dasarnya mesin LCGC berkapasitas kecil yakni 1.2 liter atau 1.0 liter sehingga semburan tenaganya juga kecil.
Kondisi ini menjadikan mobil cukup berisiko untuk diajak melibas jalanan menanjak dengan penumpang penuh plus barang bawaan yang banyak. Kasus LCGC yang melorot karena tidak kuat menanjak akibat beban berlebihan sering kita dengar.
Agar tidak mengangkut beban yang berlebihan dengan LCGC, sebaiknya dipahami Power to Weight Ratio (PWR) atau rasio antara semburan tenaga dibanding bobot dari mobil yang bersangkutan.
Agar tidak ribet menghitung sendiri sebaiknya dicari informasi di internet berapa PWR mobil yang akan digunakan sekeluarga.
Baca juga : Ini Komponen Mobil Bekas Yang Wajib Dicek Saat Akan Dibeli
Fitur LCGC terbilang minim dibanding mobil kategori di atasnya. Terutama travel suspensi atau daya dukung sistem suspensi dalam menyuguhkan kenyamanan ketika digunakan untuk perjalanan.
Suspensi akan terasa semakin keras ketika mobil telah menempuh perjalanan jauh, sehingga pengguna akan terasa cepat lelah dan mual. Karena itu sangat disarankan untuk sering beristirahat.
Oleh karena itu sekali lagi perlu persiapan yang matang jika berencana mudik lebaran pakai mobil LCGC. Terlebih jika LCGC itu telah berusia di atas lima tahun atau LCGC bekas yang baru dibeli.
Kalau Anda ingin membeli LCGC bekas untuk mudik, kualitas dan kondisi mobil itu harus benar-benar dipastikan bagus.
Agar tidak terjebak LCGC yang tidak bagus dan tidak siap digunakan mudik, sebaiknya membeli di showroom atau dealer mobil bekas terpercaya yang telah berpengalaman seperti mobil88.
Perusahaan jual beli mobil bekas milik PT Serasi Mitra Mobil (anak perusahaan PT Serasi Autoraya) ini, menjamin mobil bebas banjir dan tabrakan.
Baca juga : Hati-Hati, Ini Kerugian Beli Mobil Bekas Tabrakan
Setiap mobil bekas yang dijual di mobil88 telah menjalani inspeksi atau pemeriksaan secara menyeluruh oleh inspektor bersertifikat dan terpercaya.
Hasil inspeksi itulah yang menjadi acuan jaminan kondisi mobil untuk diinformasikan kepada pelanggan. Hasil pemeriksaan itu pula yang menjadi acuan penetapan harga, sehingga harga jualnya menjadi lebih adil.
Dengan pengalaman yang lebih dari 30 tahun, mobil88 memiliki sistem dan cara kerja profesional yang diakui kredibilitasnya.
Kini, mobil88 telah memiliki tak kurang dari 20 cabang yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia. Diantaranya Medan, Pekanbaru, Palembang, Balikpapan, DKI Jakarta, Bekasi, Depok, Tangerang, Bandung, Semarang, Surabaya, serta Denpasar.