SERA
SERA
SERA
SERA
SERA
SERA

Dampak Virus Corona bagi Industri Otomotif China dan Dunia

Saat ini dunia sedang digemparkan oleh kasus virus mematikan yaitu Corona yang berawal dari kota Wuhan, akan tetapi dampaknya tidak hanya dapat membuat orang dapat meninggal dunia saja, melainkan juga memukul segala aspek kehidupan di kota itu, termasuk industri otomotif China.

Kota berpenduduk 11 juta jiwa ini merupakan salah satu pusat industri dan bisnis terbesar di China, dan menjadi pusat industri otomotif China sehingga mengalami dampak yang signifikan, karena kota di provinsi Hubei ini juga terkenal sebagai salah satu “motor city” di China. Ya, Wuhan adalah markas dari sejumlah pabrikan mobil dunia seperti General Motors (GM), Nissan, Renault, Honda dan Peugeot PSA Group. 

Demi mencegah meluasnya virus Corona ini, pemerintah China mengisolasi Wuhan dan membuat segala aktivitas di kota itu menjadi terbatas. Masyarakat di sana tidak bisa keluar masuk kota, sehingga harus berdiam diri di rumah masing-masing untuk menghindari adanya penularan virus Corona ini. 

Seperti dilaporkan oleh CNN, akibat wabah virus Corona tersebut, pabrikan otomotif ini tidak bisa beraktivitas secara maksimal. Bahkan, ada pabrikan yang sudah menutup produksinya sejak Kamis, (23/1/2020) seperti Renault dan Honda.

Renault sendiri merupakan salah satu pabrikan besar di Wuhan yang memiliki kapasitas produksi 300.000 unit per tahun dengan jumlah pekerja sebanyak 2.000 jiwa. Di sana, Renault memproduksi SUV andalan mereka yaitu Kadjar dan Koleos. Tercatat pada 2018, Renault memproduksi Kadjar sebanyak 16.459 unit dan Koleos sebanyak 31.299 unit di pabrik Wuhan ini.

"Kami sedang mempelajari masalah ini secara hati-hati, melalui berbagai departemen dan Cina," tulis Juru Bicara Renault, Rie Yamane. "Kami tentu saja menghormati peraturan pemerintah China," tambahnya.

Sementara pabrik Honda di Wuhan menyumbang sekitar 11 persen terhadap pendapatan grup pada Maret 2019 dan berhasil menjadi salah satu kontributor pendapatan terbesar pabrikan Jepang ini di Asia.

Sedangkan GM-SAIC dan PSA Group, meski tidak bisa beraktivitas secara optimal, masih tetap menunggu laporan dan rekomendasi pemerintah China. Namun, bila ada karyawan yang merasa tidak enak badan, dianjurkan untuk tidak datang untuk bekerja.

"Yang terpenting adalah kesehatan, produksi adalah yang kedua bagi tim ini," kata juru bicara GM, Jim Cain. 

Sebagai informasi, semua pabrikan asing yang memproduksi mobil di China harus memiliki partner lokal, seperti GM dengan SAIC dan Dongfeng Motor Corporation. Pabrik GM-SAIC di Wuhan memiliki sekitar 6.000 karyawan, atau sekitar 10 persen dari total tenaga kerja GM di China. Sementara itu, PSA Group menjual mobil Peugeot dan Citroen sebanyak 117.000 unit tahun lalu.

Kota Wuhan sendiri, hingga saat ini sudah ditutup secara parsial. Setelah bandara dan stasiun kereta api ditutup untuk penumpang, karena merebaknya wabah penyakit yang belum ditemukan obatnya tersebut.


5424